ᖴOKᑌՏKᗩᑎ, Bagaimana cara agar kita TᗴᖇᗩᑎᑌᘜᗴᖇᗩᕼI ᖇIᗪᕼOᑎYᗩ 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖

Se mantap-mantab nya kita ᗰᗴᖇᗴᑎᑕᗩᑎᗩKᗩᑎ masa depan tetaplah sisakan ruang di ᕼᗩTI untuk ᖇIᗪᕼO, Bahwa hari esok itu memang diluar kehendak kita kemudian kita isi ruang kosong itu dengan تَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ TᗩᗯᗩKᗩᒪ  ᗩᒪᗩᒪᒪᗩᕼ. Ketika yang terjadi di luar ᑭᗴᖇᗴᑎᑕᗩᑎᗩᗩᑎ kita maka kita harus yakin itu yang TᗴᖇᗷᗩIK
Kadang 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖 menjauhkan kita dari apa-apa yang kita ᕼᗩᖇᗩᑭ karena 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖 ingin ngasih yang ᒪᗴᗷIᕼ ᗷᗩIK. Kadang 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖 ᗰᗴᑎᘜᗩKᕼIᖇKᗩᑎ sesuatu untuk kita karena 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖 ingin ngasih pada ᗯᗩKTᑌ yang ᒪᗴᗷIᕼ Iᑎᗪᗩᕼ. 
Jangan ᖇIՏᗩᑌKᗩᑎ perkara ᗪᑌᑎIᗩ karena dunia itu milik 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖. Jangan ᑭᑌՏIᑎᘜKᗩᑎ urusan ᖇᗴᘔᗴKI karena rezeki itu dari 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖. Dan juga jangan ᗷIᗰᗷᗩᑎᘜ dengan ᗰᗩՏᗩ ᗪᗴᑭᗩᑎ karena masa depan ada ditangan 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖. Yang perlu kita ᑭIKIᖇKᗩᑎ dan kita ᖴOKᑌՏKᗩᑎ, Bagaimana cara agar kita TᗴᖇᗩᑎᑌᘜᗴᖇᗩᕼI ᖇIᗪᕼOᑎYᗩ 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙪𝙗𝙝̣𝙖̄𝙣𝙖𝙝𝙪 𝙬𝙖𝙩𝙖ʿ𝙖̄𝙡𝙖

Tinggalkan komentar

About the author

Sophia Bennett is an art historian and freelance writer with a passion for exploring the intersections between nature, symbolism, and artistic expression. With a background in Renaissance and modern art, Sophia enjoys uncovering the hidden meanings behind iconic works and sharing her insights with art lovers of all levels. When she’s not visiting museums or researching the latest trends in contemporary art, you can find her hiking in the countryside, always chasing the next rainbow.